Dalam menetapkan suatu harga jual pada sebuah barang, para produsen selalu mempertimbangkan beberapa faktor. Menurut Sudarsono terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mentapkan harga jual, antara lain: (a) harga pokok jual barang, (b) harga barang sejenis, (c) daya beli masyarakat, (d) jangka waktu perputaran modal, (e) peraturan-peraturan dan sebagainya.
Selain kelima hal tersebut diatas, terdapat pula beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penatapan harga. Berdasarkan pendapat Kotler 1996, Dalam melaksanakan penetapan harga, maka produsen harus memperhatikan beberapa hal, antara lain Kondisi pasar, Harga produk saingan, Elasitas permintaan dan besaran permintaan, Differensiasi dan Life Cycle Produk, serta Faktor lainnya.
Selain hal-hal diatas, terdapat alternatif lain yang dapat digunakan dalam melakukan penetapan harga jual pada sebuah barang atau produk. Menurut Zeithaml& Bitner, 1996, Dalam menetapkan harga, produsen dapat menetapkan dengan beberapa alternatif seperti di bawah ini:
1. Penetapan harga berdasarkan biaya (cost-based pricing). Suatu strategi penetapan harga yang paling tua, dimana harga ditentukan berdasarkan jumlah biaya per satuan produk yang keluar ditambah dengan keuntungan yang diharapkan.
2. Penetapan harga berdasarkan harga competitor .Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga competitor sebagai referensi, dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untukproduk yang standar dengan kondisi pasar oligopoli.
3. Pendekatan harga berdasarkan permintaan (demand-based pricing). Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap value yang diterima (price value ), sensitivitas harga dan perceived quality. Untuk mengetahui value dari harga terhadap kualitas, maka analisa Price Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah satu bentuk yang dapat digunakan.
Pada analisa ini konsumen diminta untuk memberikan pernyataan dimana konsumen merasa harga murah, terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan kualitas yang diterima.
Daftar pustaka: Marketing untuk SMK Jilid 2 /oleh Ngadiman ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Selain kelima hal tersebut diatas, terdapat pula beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penatapan harga. Berdasarkan pendapat Kotler 1996, Dalam melaksanakan penetapan harga, maka produsen harus memperhatikan beberapa hal, antara lain Kondisi pasar, Harga produk saingan, Elasitas permintaan dan besaran permintaan, Differensiasi dan Life Cycle Produk, serta Faktor lainnya.
Harga jual [image by hubpages.com], |
1. Penetapan harga berdasarkan biaya (cost-based pricing). Suatu strategi penetapan harga yang paling tua, dimana harga ditentukan berdasarkan jumlah biaya per satuan produk yang keluar ditambah dengan keuntungan yang diharapkan.
2. Penetapan harga berdasarkan harga competitor .Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga competitor sebagai referensi, dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untukproduk yang standar dengan kondisi pasar oligopoli.
3. Pendekatan harga berdasarkan permintaan (demand-based pricing). Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap value yang diterima (price value ), sensitivitas harga dan perceived quality. Untuk mengetahui value dari harga terhadap kualitas, maka analisa Price Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah satu bentuk yang dapat digunakan.
Pada analisa ini konsumen diminta untuk memberikan pernyataan dimana konsumen merasa harga murah, terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan kualitas yang diterima.
Daftar pustaka: Marketing untuk SMK Jilid 2 /oleh Ngadiman ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
0 komentar:
Post a Comment