Home » , » Prosedur Pemilihan Media Untuk Periklanan Adalah

Prosedur Pemilihan Media Untuk Periklanan Adalah

Media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran. Media tersebut dapat berupa surat kabar, majalah, TV, radio, media luar ruang, iklan transit, dan direct mail. Pemilihan setiap media dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti produk, jenis pesan, pasar sasaran, luas dan jenis distribusi, anggaran, strategi iklan pesaing, serta keunggulan dan kekurangan media itu sendiri.

Selain itu pemilihan media juga tergantung pada tujuan pengiklanan, yang merupakan pintu gerbang dari seluruh kegiatan dalam program pengiklanan. Pemilihan media memerlukan dua keputusan, yaitu media apa yang akan digunakan dan sarana media apa yang dipakai. Dua metode berikut dapat digunakan untuk menentukan pemilihan media.

Gambar ilustrasi media periklanan [source image by ueu201352004.wordpress.com], 
1. Cost-Per-Thousand Contacts Comparison
Dalam metode ini, pemilihan media dilakukan berdasarkan jumlah kontak yang tejadi tanpa memperhatikan kualitas kontaknya. Metode ini sangat populer, karena sederhana dan mudah diterapkan. Meskipun demikian, penggunaan metode ini bisa menyesatkan jika pengiklan memandang kontak sama dengan eksposur.

Eksposur adalah peluang individu menangkap pesan iklan dari media tertentu. Oleh karena itu kuantitas dan kualitas eksposur sama-sama penting bagi pengiklan, yang keduanya diukur melalui :
  • Jangkauan (reach), yaitu jumlah individu yang menerima eksposur dari media tertentu minimal sekali dalam periode waktu tertentu.
  • Kekerapan (frequency), yaitu berapa kali individu menerima tayangan atau pesan selama periode waktu tertentu.
  • Dampak (impact), yaitu nilai kualitatif tayangan pada media tertentu. Misalnya iklan kosmetik lebih banyak faedahnya bila ditempatkan pada majalah wanita daripada di majalah bisnis.
Ada beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan dalam, metode ini. Pertama, metode ini tidak memperhitungkan kualitas khalayak, misalnya iklan kosmetik yang dibaca 1.000 wanita di sebuah tabloid, maka nilainya akan berbeda jika dibaca 1.000 pria.

Kedua, metode ini tidak memperhitungkan peluang perhatian khalayak atau dengan kata lain tidak memperhitungkan kekuatan dampak media terhadap audiensi. Misalnya pembaca majalah remaja lebih berpeluang melihat iklan lebih banyak daripada pembaca majalah ilmiah. Dan ketiga, metode ini tidak memperhitungkan kualitas editorial media yang digunakan.

2. Matching of Audience and Media Characteristics
Pendekatan lainnya untuk memilih media adalah dengan menentukan target khalayak lalu membandingkan karakteristiknya dengan karakteristik berbagai media Prosedurnya adalah sebagai berikut :
  • Mengumpulkan data-data rinci tentang pelanggan (siapa, dimana, kapan, dan bagaimana).
  • Mempelajari cakupan (coverage) suatu media.
  • Membandingkan kedua informasi di atas. Hasilnya baru merupakan pemilihan media pendahuluan, karena hanya didasari aspek cakupan.
  • Mengkaji pemilihan media pendahuluan itu dari aspek lainnya seperti aspek kebiasaan target khalayak terhadap media, jenis produk, bentuk pesan, dan biaya penggunaan media.
  • Anggaran iklan dialokasikan ke media-media yang dipilih, termasuk sarana media masing-masing. Saran media yang dipilih harus memperhitungkan aspek-aspek berikut :
    • Tiras atau sirkulasi, yaitu banyaknya unit fisik penyampai iklan.
    • Khalayak, yaitu jumlah orang atau individu yang dapat dirangkul suatu sarana media.
    • Khalayak efektif, yaitu sejumlah individu yang benar-benar menjadii sasaran sarana media tersebut.
    • Effective-ad-exposed audience, yaitu bagian dari khalayak efektif yang memperhatikan iklan di sarana media tersebut.  NEXT 
Sumber pustaka : Marketing untuk SMK Jilid 2 /oleh Ngadiman ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Baca juga postingan lainnya yang berkaitan dengan "periklanan" berikut ini :

0 komentar:

Post a Comment

Memuat...
Powered by Blogger.